Diposting oleh tri wahyu apriyanto 1 komentar » Posted in

Makalah Ketegori Morfologi

BAB I
PENDAHULUAN


1.1Latar Belakang
Bahasa Indonesia mengenal pengelompokan kosa dalam bentuk kelas kata. Tata bahasa Indonesia banyak pendapat para mengenai jumlah dan jenis kelas kata. Kelas kata terdiri dari seperangkat kategori morfologis yang tersusun dalam kerangka sistem tertentu yang berbeda dan sistem kategori morfologis kelas kata lain. Kategori morfologis adalah sederetan kata yang memiliki bentuk gramatikal dan makna gramatikal yang sama. Setiap kategori morfologis itu terbentuk oleh prosede morfologis tertentu. Prosede morfologis adalah pembentukan kata secara sinkronis. Prosede morfologis itu ada dua macam yaitu derivasi dan intleksi. Derivasi adalah prosede morfologis yang menghasilkan kata-kata yang makna leksikalnya berbeda dari kata pangkal pembentuknya. Sebaliknya, infleksi menghasilkan kata-kata yang bentuk gramatikalnya berbeda-beda, tetapi leksemnya tetap seperti pada kata pangkalnya.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul masalah yang akan dibahas adalah, apa saja kategori Morfologi Kelas Kata Bahasa Indonesia serta perbedaannya.

1.3Tujuan Rumusan masalah
Dengan dibuatnya makalah ini, penyusun berharap agar pembaca dapat mengetahui kategori Morfologi Kelas Kata Bahasa Indonesia dapat membedakannya.
 
BAB II
ANALISIS DATA


2.1Kelas Nomina
Untuk menentukan suatu kata termasuk nomina, digunakan penanda valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologi nomina itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama, yaitu (1) mempunyai potensi berkombinasi dengan kata bukan, (2) mempunyai potensi didahului oleh kata di, ke, dari, pada.
Kelas nomina yang ditemukan dan data terdiri dan: (1) nomina murni, yakni nomina yang tidak berasal dari kelas kata lain, (2) nomina deverbal, yakni nomina yang terbentuk dari verba.
2.1.1Nomina Murni
Nomina murni terdiri dari nomina dasar (monomorfemis) dan nomina turunan (polimorfemis). Nomina turunan yang terbentuk dari kata-kata nomina disebut nomina denominal.
Nomina Dasar
Nomina murni berbentuk dasar yang ditemukan pada data ada lima macam yaitu:
Contoh:    anak, baju, kepala, orang, nasi rumah, pakaian, pasar, perut, piring, plastik, rejeki, salak, logam lengan, lantai, lekaki, kursi, kota, panggung, kilometer, kelas, kaos, jalan, huja, gerimis, gelas, gambar, buah, ujung, uang, tempat, televisi,teh, tangan, tamu, tali, sisi, sepatu, wong, bulan, mata,
Nomina Denominal
Nominal denominal yang ditemukan pada data, terdiri dari beberapa kategori morfologis. Semuanya terbentuk dengan denvasi, berpangkal pada nomina dasar, yakni:
Kategori D-an.’
Kategori ini menyatakan makna ‘daerah/wilayah/komplek/kurnpulan sesuatu yang tersebut pada pangkal pembentukan’. Contoh: pakaian,
Kategori D-an”
Kategori ini menyatakan makna ‘hasil’. Contoh: ikatan, sebutan
Kategori se-D
Kategori ini menyatakan makna ’satu”. Contoh: sebatangkara
Kategori D-D1-an
Kategori ini menyatakan makna ’seperti’. Contoh: orang-orangan
Kategori per-D-an’
Kategori ini menyatakan makna “hal’ . Contoh: perhatian
Kategori ke-D-an’
Kategori ini menyatakan makna “hal’ . Contoh:kesempatan
Kategori pcng-D-an
Kategori ini menyatakan makna ‘proses’. Contoh: pengalaman
2.1.1Nomina Transposisi
Dari data nomina transposisi tidak ditemukan dalam kartu kata

2.2Kelas verba
Untuk menentukan suatu kata termasuk verba, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori pembangun kerangka sisteni morfologi verba itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama, yaitu mempunyai; potensi berkombinasi dengan kata: tidak, sudah, sedang, akan, baru, telah, belum, mau, hendak,
Kelas verba yang ditemukan pada data terdiri dari
(1) verba murni, yakni verba yang tidak berasal dari kelas kata lain,
(2) verba denominal, yakni verba yang terbentuk dari nomina,
(3) verba deadjektival, yakni verba yang terbentuk dan adjektiva,
(4) verba denuineral, yakni verba yang terbentuk dari numeralia, dan
(5) verba depronominal, yakni verba yang terbentuk dari pronomina.
a. Verba Murni
Verba murni terdiri dari verba dasar (monomorfemis) dan verba tur. (polimorfemis). Verba turunan yang terbentuk dan kata-kata verba disebut verba diverbal.
Verba Dasar
Verba murni, berbentuk dasar yang ditemukan pada data ada yaitu: ada, bangkit, pergi, puasa, pulang, balik, makan, mampir, datang, ucap, ubah, turun, tinggal, terima, singgah ,aman ,
Verba Deverbal
Verba deverbal yang ditemukan pada data, terdiri dari beberapa kategori morfologis, yaitu:
1) Kategori di-D
Kategori ini menyatakan makna ‘tindakan disengaja berfokus sasaran”. Contoh: diangkat,  verba 1
2) Kategori ter-D”
Kategori ini menyatakan makna “dapat di’.
Contoh: tersenyum  verb 1
3) Kategori meng-D
Kategori ini menyatakan makna ‘tindakan yang disengaja berfokus pelaku’.
Contoh: menyeret, menempel, menukar, mengangguk,memakai, menuju, meniru, mengangkat, memakai  verba 1
4) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini menyatakan makna ‘lokatif.
Contoh: menyikapi, mempunyai  verba 2
5) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini menyatakan makna ‘benefaktif/direktif
Contoh: meneruskan, menyilakan, menyebabkan  verba 1
6) Kategori ber-D-an
Kategori ini menyatakan makna ‘malakukan perbuatan berlangsung lama, bisa sendiri atau dengan orang lain’.
Contoh: berpandangan  verba 2
7) Kategori ber-D
Kategoii ini menyatakan makna ‘tindakan bcrlangsung lama’.
Contoh: berakhir, berada, berteduh  verba 2,
Kategori meng-D
Kategori ini menyatakan makna ‘proses/keadaan’.
Contoh: melompat verba 2
b. Verba Transposisi
Verba Denominal
Verba denominal yang ditemukan pada data meliputi enam kategori morfologis, yaitu.
1) Kategori meng-D
Kategori ini diderivasikan dari nomina kategori D melalui derivasi zero sehingga terbentuk verba kategori D yang menyatakan makna ‘tindakan yang disengaja berfokus pelaku’.
Contoh: menutup, meningkat  verba I
2) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini berasal dari nomina kategon D kemudian dMenvasikan verba kategori D-i yang maknanya ‘lokatif. Contoh. menangani  verba 2
3) Kategori di-(D-i)
Kategori ini berasal dari nomina kategori D kemudiun diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang mempunyai makna ‘kausatif.
Contoh: ditandatangani  verba 2
4) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini berasal dari nomina kategori D kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: rnerupakan  verba 2
5). Kategori di-(D-kan)
Kategori berasal dari nomina kategori D kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: disebutkan, dimanfaatkan, disimpulkan, dilaksanakan, dilakukan  verba 2
6) Kategori ber-D
Kategori ini diderivasikan dari nomina kategori D dan menyatakan makna ‘tindakan berlangsung lama’.
Contoh: bertekad verba 2
Verba Deadjektival
Verba deadjektival yang ditemukan pada data, meliputi dim macam kategori morfologis, yaitu:
1) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini berasal dari adjektiva kategori D kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: menjiwai, menghargai, menanggapi  verba 2
2) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini berasal dari adjektiva kategori D kemuadian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan, yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: melaksanakan menyenangkan, melanjutkan  verba 2
Verba Demimeral
Dari data hanya ditemukan salu kalegori morfologis verba denumeral, yaitu kategori meng-D, yang diderivasikan dari numeralia bentuk dasar yang menyatakan makna ‘proses/keadaan’.
Contoh: menyeluruh -» verba 2
Verba Depronominal
Dari data hanya ditemukan satu kategori morfologis verba depronominal, yaitu kategori meng-(D-i), yang berasal dari pronomina bentuk dasar kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang menyatakan makna ‘repetitif. Contoh: mengakui —>• verba 1
2.3Kelas Adjektiva
Untuk menentukan suatu kata termasuk adjektiva, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologi adjektiva itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama yaitu mempunyai potensi berkombinasi dengan kata: sangat, agak, paling, amat, sekali,
Kelas adjektiva yang ditemukan pada data hanya satu kategori morfologis, yaitu berupa adjektiva bentuk dasar yang terdiri dari:
Contoh: apes, aman, akrab, takut, basah, banyak, baik, bodoh, cukup, kerdil, salam, suka, sudah, tersinggung, berwibawa, terlalu, spona, serius, sering, cantik, tenang,

2.4Kelas Numeralia
Untuk menentukan suatu kata lermasuk numeralia, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologis numeralia itu ditandai oleh valensi: sintaktis yang sama yaitu dapat bergabung dengan nomina.
Kelas numeralia yang ditemukan pada data hanya ada satu macam yaitu nrmeralia murni. Adapun yang dimaksud numeralia murni adalah numeralia yang tidak berasal dari kelas kata lain. Numeralia murni ini terdiri dari numeralia dasar
monomorfemis) dan numeralia tunman (polimortemis). Numeralia turunan yang terbentuk dari kata-kata numeralia disebut niimeralia denumeral.
a. Numeralia Dasar
Numeralia murni berbentuk dasar yang ditemukan pada data ada dua macam, yaitu:
Contoh: sebuah, sederet, dua, tujuh, sembilan, setiap, seorang,
b. Numeralia Denumeral
Numeralia denumeral tidak ditemuka pada data kartu kata,

2.5Kelas Adverbia
Untuk menentukan suatu kata termasuk adverbia, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologi adverbia itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama yaitu dapat bergabung dengan verba.
Kelas adverbia yang ditemukan pada data hanya ada satu kategori morfologis, yaitu berupa adverbia bentuk dasar yang terdiri dari:
Contoh: tak, telah, akan, baru, sudah, sedang, saja, juga,

2.6Kelas Pronomina
Pronomina yang ditemukan pada data meliputi tiga macam, yaitu:
a. Pronomina persona:
Contoh aku, suya,, anda, mereka.
b. Pronomina penunjuk:
Contoh: itu, adalah
c. Pronomina penanya:
Contoh: bila, kapan.

2.7Kata Tugas
Dari data yang ada ditemukan kata tugas yang meliputi:
1. Preposisi:
Contoh: pada, kepada, di, terhadap, oleh karena.
1.Konjungsi:
Contoh: lalu, serta, yang, bahkan, sebelum, kalau, karena, tetapi, maka, ketika. kemudian, seakan-akan.

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kategori Morfologi Kelas Kata Bahasa Indonesia dapat dibedakan atas:
1.Kelas Nomina
2.Kelas verba
3.Kelas Adjektiva
4.Kelas Numeralia
5.Kelas Adverbia
6.Kelas Pronomina



DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Verhaar, J.W.N. 1978. Pengantar Linguistik 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
http://www.google.co.id
http://www.wikipedia.org
http://www.%20kompas.com/kompas-cetak/0305/05/opini/292386.htm

1 komentar:

Anonim Says:

terima kasih, ini bermanfaat buat tugas2 saya..

Posting Komentar

Ane harap agan bersedia meluangkan sedikit waktunya untuk sedikit memberi komentar. Karena komentar agan merupakan motivasi bagi ane. Dan juga tidak lupa ane haturkan banyak terima kasih atas kunjungan juragan.
Monggo berkomentar...

Supplier Alat Peraga Pendidikan, Laboratorium Pendidikan, Buku dan Barang Cetakan